Dimulai dari detik di jam ini, hari ini, dan semua kejadian di dalam
hari senin ini... aku ingin menuliskan, mengungkapkan segala sesuatu
yang aku pendam dan aku sembunyikan dibalik tulang rusuk didalam tubuh
ini...
Aku tahu, dari sekian lama aku hidup di dunia ini mungkin
hanya setetes rasa syukurku kepada-Mu yang menciptakan aku, yang
mengasihi dan menyayangi aku melewati orang2 yang
Engkau
kehendaki, mungkin hanya sebesar butiran debu rasa cinta dan harapanku
ini untuk bertemu dengan-Mu, yang mudah terhempas, terbawa angin ketika
badai cobaan menerpa diri ini.
Dimana pembuktian cintaku ini
kepada-Mu?? Aku ingin sekali merasakan kehangatan, kenyamanan,
ketentraman di dalam hidup ini. Mungkin memang benar aku sangat lemah,
mungkin
memang sudah jadi sifat dasar ku, apalagi aku sangat suka
dengan menulis, menulis puisi yang berisi tentang kegalauan hati, luka
yang membekas seiring bergantinya hari... dan itu selalu aku
ingat,
sangat sulit aku lupakan... Dan semua keluh kesahku ini selalu aku
tuangkan kedalam tulisan, dibentuk sedemikian rupa sehingga menarik
perhatian para pembaca... atau aku ceritakan kepada teman-temanku..
tapi
kali ini aku ingin merubah semuanya, aku tak ingin terlihat lemah
seperti ini, aku tak mau seperti ini lagi.. menahan dan memendam air
mata seorang diri, tanpa seorang pun yang mampu menghapus luka yang
mendalam ini
mereka hanya bisa memberikan aku masukan-masukan yang
positif, tapi kesedihan dan luka ini masih selalu tetap ada.. entah
mengapa ....
dan aku ingin merubah semuanya, aku lelah hidup
seperti ini terus, tenggelam didalam samudera cinta semu dan hampa tanpa
kepastian yang bisa aku rasakan keindahannya dengan nyata.. seperti ini
aku merasakan tersiksa yang amat mendalam..
aku tak bisa
melakukan apapun, semuanya bagai dinding yang tak ada sedikitpun celah
untuk menatap indahnya dan terangnya jiwa ini... ketika aku melihat
cahaya disisi kelam ini, aku sulit dan sangat sulit untuk meraihnya
kenyamanan
dan ketenangan hati itu sangat berpengaruh dengan kesehatanku,, namun
mengapa yang mereka ucapkan hanyalah seperti membuatku jatuh dan tak
bisa mencoba lagi untuk berdiri... diri ini begitu lemah dan rapuh...
apa
karena aku selalu merasakan kesedihan tanpa melihat kebahagiaan yang
sebenarnya sudah sangat sempurna aku dapatkan???? mungkin inilah
setetesnya rasa syukurku kepada-Mu dan aku sedih mengetahui hal itu,
apakah aku akan menjadi seorang
yang munafik? Tidak ! Tentu saja
aku tidak ingin seperti itu, namun ternyata tingkah dan ucapan ini
sangat berbeda, aku hanya seperti ingin dipandang baik oleh orang.. lalu
untuk apa aku berbuat seperti ini??? Kesalahan yang sangat fatal, masih
untung
aku sadar dan ingin merubahnya... yaa.. aku pesimis
menjalani kehidupan ini karena perkataan mereka yang tidak sesuai dengan
yang aku fikirkan, dan apa yang aku ucapkan tak pernah bisa mereka
mengerti.. mereka mengucapkan apa-apa yang sudah aku fikirkan
sebelumnya..
sehingga mereka menganggap diri ini lemah, bahkan lebih lemah... tapi
aku tak selemah itu... entah pemikiran aku yang lebih rendah dari mereka
atau pemikiran mereka yang lebih rendah daripada aku...???
aku tak mau tau,,, itu hanya akan tersimpan dalam memori indah didalam kepala yang berisi otak ini..
aku
lemah melihat kesulitan, tapi mengapa jalan yang kuhadapi ini sangat
sulit dan aku mampu melewati kesulitan itu dari setiap sulit demi
kesulitan, dan sampai mana kesulitan ini akan berakhir? dimanakah
ujungnya???
aku hanya mengatakan apa yang ada didalam hati ini,
aku hanya mengatakan sesuai dengan apa yang aku rasakan.. tapi mengapa
aku selalu salah?? apakah memang aku tak mempunyai otak? kemampuan
berfikir yang serupa dengan pemikiran mereka ?
BODOH ! diapun
hanya manusia, mengapa harus tertaut dan terpaku dengan pemikiran2
mereka.. entahlah... aku layaknya beruang kutub bernama bernard bear..
apapun yang aku lakukan selalu salah, dan selalu salah tak pernah ada
yang benar..
namun aku tau, Engkau menginginkan aku menjadi
seorang wanita yang kuat, yang tegar sehingga tak kan ada lagi yang bisa
menyakiti sekecil anak kutupun... dan aku sudah memikirkannya sebelum
mereka berbicara.. apakah aku harus memendamnya?
Sigh.. * mereka
tak perlu tau betapa rapuhnya jiwa ini, mereka tak pernah mengerti hanya
bisa memberikan solusi.. masukan-masukan yang positif dan sebenarnya
aku sudah tau apa yang seharusnya aku lakukan...
namun apa yang
aku katakan ini seketika hilang dan diterpa badai lagi oleh ujian yang
memberatkan.. aku tau ini adalah tantangan dan harus aku hadapi.. aku
tak ingin kalian tau.. tapi ada sesuatu yang mendorongku agar kalian
tau.. namun tak ada yang seperti aku...
tak ada yang bisa
mendengarkan dengan baik setiap keluhan orang.. mereka seperti dinding
tua yang tak pernah bisa mendengar.. lalu pada siapa aku harus
berbicara?? Kepada-Mu lah... namun ketika aku mencobannya, mengapa aku
harus selalu menceritakannya kepada
mereka????
Mungkin
memang benar sangat sulit melakukan apa saja yang baik menurut-Mu,
mengapa begitu? Kau memperlihatkan kesalahan keperihan kedukaan kepadaku
yang membuatku merasa sangat bersalah dan berdosa kemudian Kau
perlihatkan keindahan, kebahagiaan yang jauh
lebih berarti
dibanding dengan yang sebelumnya... itu yang ingin aku rasakan o Allah
*_*, tanpa harus selalu mereka tau... tapi aku tak percaya bahwa apa
yang aku lakukan ini benar.. apakah aku salah berfikir seperti ini.. aku
gila aku gila.. aku gila dan tenggelam di
dalam gelombang
samudera yang entah kemana ombak itu akan menghempaskan butiran-butiran
airnya... ke tepian kah... atau terbentur pada besarnya batu karang di
tengah lautan.. atau tertabrak oleh perahu yang sedang berlayar.. dan
pecah...hancur...tersebar dan terombang ambing
dalam lautan yang
begitu luasnya.. aku hanya sebutiran pasir.. setetes embun yang akan
hilang ketika mentari muncul... dan ketika mentari muncul.. kemana
perginya embun itu????
Maaf.. jika memang apa yang aku
lakukan ini salah... aku ingin Kau tunjukkan aku kemana aku harus
melangkah... bagaimana aku harus berfikir dengan benar dan bagaimana aku
harus menggunakan otakku dengan baik untuk berfikir yang baik....
aku
bosan dengan semua ini, dan mungkin yang aku katakan ini tak benar..
aku hanya mengungkapkan.. aku hanya menuangkan sedikit saja kelemahan
hati ini,, padahal mereka pun pasti pernah merasakan hal ini.. iyaa
kan?? apakah aku salah lagi???
apakah aku salah lagi, dan
kapankah aku akan benar??? aku semakin tak berani lagi untuk menggunakan
kemampuanku untuk berfikir.. haruskah aku mengatakannya? dan aku yakin
pasti mereka mengatakan aku salah.. aku salah berkata seperti ini... Yaa
Allah...
kuatkan aku dalam menatap dunia yang penuh dengan air mata ini :(
Aamiin :)