Gimana bisa
kawan, gimana bisa kita santai dan berleha2? Tidak memikirkan apa dampak
negatif untuk kita?? INI MASALAH YANG
SERIUS kawan.. ayo gunakan akal sehat kalian, buka
hati jernih kalian untuk memikirkan apa yang akan terjadi dengan diri
kalian...!!!
INI
BUKAN PERMAINAN, hidup ini sungguhan dan
realita.. Masihkah kita berfikir untuk mengurus apa-apa yang ada di dunia saja
tanpa sedikitpun menoleh apa saja perbekalan menuju akhirat, yakinlah kalian
itu pasti akan mati... itu nyata dan sudah banyak bukti jika yang hidup itu
akan merasakan kematian...
APA
SIH YANG KALIAN CARI di dunia yang fana ini? Apa?? Bukankah kita mengetahui bahwa
dunia ini hanyalah panggung sandiwara dan penuh dengan ujian, hanya sementara,
persinggahan menuju tempat yang abadi?? Bukankah kita sudah pernah mendengar
bahwa di kehidupan akhirat itu terdapat surga dan neraka?? Bukankah kita sudah
mengetahui bahwa kelak kita semua akan dikumpulkan di padang mahsyar yang
subhanallah panas sekali, bukankah kita mengetahui bahwa kita akan dimintai
pertanggungjawaban atas apa-apa yang telah kita lakukan di dunia ini???
Bukankah kita semua tau bahwa perbuatan maksiat itu adalah dosa? Dan dosa itu
imbalannya adalah neraka?? Lalu, mengapakah kita ini tetap saja bersikap
arrogant seolah-olah tidak peduli dan tidak merasa takut akan hal itu? Coba
kita buktikan dalam Qur’an Surat Az-Zumar 39 ayat 68-72.
Bismillahirrahmanirrahiim...
“Dan sangkakala pun ditiup, maka matilah semua(makhluk)yang
dilangit dan dibumi kecuali mereka yang dikehendaki Allah, kemudian ditiup
sekali lagi (sangkakala itu) maka seketika itu mereka bangun(dari
kuburnya)menunggu(keputusan Allah) 68”
“Dan bumi(padang mahsyar)menjadi terang benderang dengan
cahaya(keadilan)Tuhannya; dan buku-buku(perhitungan perbuatan mereka)diberikan
(kepada masing-masing), nabi-nabi dan saksi-saksi pun dihadirkan, lalu
diberikan keputusan diantara mereka secara adil, sedang mereka tidak dirugikan.
69”
“Dan kepada setiap jiwa diberi balasan dengan sempurna sesuai
dengan apa yang telah dikerjakannya dan Dia lebih mengetahui apa yang mereka
kerjakan. 70”
“Orang-orang kafir digiring ke neraka jahannam secara
berombongan. Sehingga apabila mereka sampai kepadanya(neraka)pintu-pintunya
dibukakan dan penjaga-penjaga berkata kepada mereka,”Apakah belum pernah datang
kepadamu rasul-rasul dari kalangan kamu yang membacakan ayat-ayat Tuhanmu dan
memperingatkan kepadamu akan pertemuan (dengan) harimu ini?” Mereka menjawab “Benar
ada” tetapi ketetapan azab pasti berlaku terhadap orang-orang kafir. 71”
“Dikatakan (kepada mereka), “Masukilah pintu-pintu neraka
jahannam itu, (kamu) kekal didalamnya.” Maka (neraka jahannam) itulah
seburuk-buruk tempat tinggal bagi orang-orang yang menyombongkan diri. 72”
Astaghfirullah, naudzubillahimindzalik... Semoga kita semua
bukan dan tidak akan dimasukkan kedalam golongan orang-orang yang mendustai dan
mengingkari ayat-ayat Allah.
Yang disebut kafir itu artinya kita mengingkari, kita acuh
kepada ayat-ayat Allah di dalam Al-Qur’an (karena pedoman dan petunjuk hidup
kita adalah Al-Qur’an sebagai umat dari Nabi Muhammad SAW) padahal kita tau apa
isi dari Al-Qur’an itu, kita tau hal apa saja yang diperintahkan dan dilarang
oleh Allah namun kita mengingkarinya, tidak peduli dan bahkan menyombongkan
diri. Lantas, sudahkah kita ini beriman?
Orang yang beriman itu adalah orang yang sudah menjalankan
perintah-perintah dari Allah, baik yang dilarangnya maupun yang
diperintahkannya. Mereka senantiasa taat, patuh terhadap apa-apa yang di
tetapkan oleh Allah. Meskipun dalam keadaan sulit, susah, letih mereka tetap
melangkah maju tanpa merasakan takut dan sedih hati. Karena mereka sudah
bertauhid, mereka sudah bisa meletakkan Allah di dalam hati mereka sehingga
mereka tak pernah merasa gundah, resah, keluh kesah, bosan, apalagi galau
karena masalah yang sifatnya fana alias menduniawi...
JADI SIAPA YANG BUTUH? Kita yang butuh Allah, atau Allah yang
butuh Kita??
Dalam
Qur’an Surat Faatir 35 ayat 15 disebutkan : “Wahai manusia ! Kamulah yang
memerlukan Allah; Dan Allah Dialah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu)
Yang Maha Terpuji.”
Sudah jelaskan bahwa kita itu lemah, kita tidak akan ada artinya
jika tanpa bantuan Allah. Kita tidak akan menghirup udara di dunia ini jika
bukan Allah yang menghendaki...
Maaf bukan saya merasa pintar dan merasa ingin dihormati, tapi
saya sebagai muslim wajib dan harus mengingatkan saudara yang lain jika mereka
sudah melampaui batas dalam kesalahan dan kemaksiatan. Kata siapa yang berzina
itu tidak merugikan orang disekitarnya.. 40 kesamping, 40 ke depan, 40
kebelakang semuanya yang mengetahui itu akan terdapat dosanya karena tau ada
maksiat disitu tapi tidak bisa berbuat apa apa. Memangnya kalian rela amalan
yang kalian punya ternodai oleh dosa orang yang sebenarnya tidak kenal dengan
kita dan bukan kita yang melakukan dosa tersebut? Mengapa terjadi seperti itu,
karena Allah ingin kita yang mengerti dan mengetahui ilmunya harus memberitahu
kepada yang tidak atau belum mengerti dengan ajakan yang baik. Coba jika kalian
berfikir lebih kritis lagi, kita ini sedang dijajah.. kita ini sedang
berperang.. Berperang melawan pikiran orang-orang yang ingin merusak fitrah
kita... Kita punya musuh yang nyata di dunia ini ! bahkan diri sendiri pun bisa
menjadi musuh malah musuh yang paling besar (ketika diri ini senang sekali
melakukan hal-hal yang Allah benci) alias mengikuti keinginan sendiri, kepuasan
diri atau mengeTuhankan HAWA NAFSU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar