seiring hati melangkah menyambut pagi
kicau burung riang seraya menari
menyambut cinta suci di dalam hati
pada siapakah kiranya kan ku beri
Dalam resahku mengadu
Dalam fikirku meragu
Dalam hatiku merapuh
Dalam sujudku bersimpuh
Inginku bertanya pada sang langit
mengapakah sahabatmu hari ini menangis hingga derasnya
siapakah dan apakah yang membuatnya menangis
namun langit hanya diam tak bersuara
Lalu ku bertanya pada pasir di pinggiran pantai
mengapakah kau sangat lemah dan mudah terbawa oleh angin dan ombak
mengapa kau hanya bisa pasrah saja
mengapa kau tak bisa melakukan sesuatu untuk bertahan
Namun ku menyadari itu semua
tak ada yang bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan ku
yang bisa menjawab adalah diriku sendiri
mengapakah aku terlalu lemah dan tak bisa melawan
Cinta yang ada dalam hatiku ini
tak pernah bisa aku hindari dan pungkiri
aku sangat mencintai makhluk-Mu
aku mungkin terlalu mencintai makhluk-Mu
Dalam setiap air mata yang ku teteskan saat ini
hanyalah inginkan setitik cahaya cinta dari-Mu
ku menyadari ku hanyalah manusia hina yang sering kali membuatmu kecewa
ampunilah diriku dari dosa yang kian membara
Baru kusadari cinta yang abadi hanyalah engkau
cinta yang hakiki hanyalah milik engkau
sungguh bodoh dan meruginya diriku
yang menghindar dari segala rahmat-Mu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar